nusakini.com - Kudus - Ribuan santri se-Kabupaten Kudus turun ke jalan sebagai bentuk protes atas puisi Fadli Zon 'Doa yang Tertukar, di Alun-alun Kudus, Jumat (8/2/2019) siang. 

Dari pengamatan di lapangan alun-alun dari depan Masjid Agung hingga pendapa ditutup. Massa yang tergabung dalam Aliansi Santri Membela Kiai (Asmak) berkumpul ke dalam barisan yang disiapkan di depan pendapa Pemkab Kudus. 

• Sidang Perdana MPK vs Presiden RI Digelar. Rp1,4T Jadi Nilai Gugatan
• Jelang Pilgub Sulsel, Hasrullah: Kita Butuh Pemimpin yang Punya Gagasan, Visi yang Original
• Ini yang Dilakukan Anies Usai Gagal di Pilpres
• 9 Kader Terbaik NU Siap Maju dalam Pemilihan Calon Walikota Makassar
• Ini Kata PSI Soal Mulai Merapatnya Lawan Politik Prabowo-Gibran di Pilpres

Acara dimulai sekitar pukul 14.00 WIB. Santri putra berpakaian baju putih, sarung, dan berpeci. Santri putri mengenakan baju muslim warna putih. Mereka duduk lesehan di atas jalan aspal. Hingga pukul 14.40 WIB, terlihat santri santri masih berdatangan.

Dalam aksi tersebut, terlihat sejumlah tulisan memprotes Fadli Zon dibawa santri. 

Aksi juga diisi dengan zikir bersama. Mereka hanyut dalam lantunan zikir dan selawat yang dipimpin Solikhul Hadi. 

"Aksi ini diikuti 2.000 santri dari 15 pondok pesantren se-Kudus dan alumni santri," kata Muhammad Sa'roni, koordinator aksi kepada wartawan di sela-sela kegiatan.

"Hentikan sikap mencela kiai. Fadli Zon minta maaf dan bertaubat," kata Sa'roni. (s/ma)